Breaking News

Bentuk Penggambaran Dewa Kepercayaan Suku Kuno

Seperti yang kita ketahui, suku zaman kuno mempercayai beberapa dewa yang dianggap sebagai tuhan mereka. Mungkin bagi kita yang hidup di era modern seperti sekarang, kepercayaan tentang dewa-dewa suku kuno merupakan hal yang tidak masuk akal. Bahkan, sulit bagi kita untuk memahami apa yang menjadi dasar bagi orang-orang suku kuno untuk mempercayai keberadaan dewa yang mereka sembah. karena dianggap sebagai tuhan, dewa-dewa zaman kuno ini memiliki bentuk dan wajah yang berbeda, sebagai tuhan, dewa-dewa zaman kuno ini memiliki bentuk dan wajah yang berbeda, sebagai bentuk fisik dari tuhan. Para sejarawan dan peneliti yang penasaran dengan bentuk dan wajah dari dewa-dewa kuno, mereka pun melakukan penelitian dan menemukan artefak peninggalan suku kuno yang dianggap sebagai bentuk dari dewa suku kuno. Penasaran bagaimana bentuk dewa-dewa kuno tersebut ? Langusng saja simak penjelasannya di bawah.

Queen of The Night

Queen of The Night

LIGA BINTANG - sebidang tanah di Irak telah menjadi tempat penelitian yang sangat bermanfaat bagi para arkeolog. Tepatnya di wilayah Mesopotamia, yang berada di antara sungai Tigris dan Euphrates, yang diduga sebagai salah satu tempat pertama peradaban mulai berkembang. Selama ribuan tahun, ras manusia telah hidup, berjuang dan melakukan ritual ibadah di tempat ini. Di wilayah ini juga ditemukan fragmen dari bentuk dewa yang sangat unik. Pada tahun 1920-an, sebuah artefak dari tanah liat keras berbentuk seorang wanita telanjang bersayap. Kakinya yang menyerupai bentuk runcing menggenggam dua ekor singa. Disamping singa-singa itu terdapat sepasang burung hantu dengan ukuran kaki yang agak panjang.

Artefak tanah liat itu dikenal sebagai Queen of the Night, yang mungkin dianggap sebagai dewa yang disembah orang zaman kuno yang hidup di wilayah tersebut. Tetapi tidak ada yang dapat memastikan dengan tepat bagaimana asal usul dewa tersebut berasal dan pengaruhnya dianggap sebagai tuhan, yang mana kita tahu bahwa dewa-dewa memiliki keunggulan khusus seperti dewa hujan, dewa matahari, dewa petir dan sebagainya. Namun tidak pada Queen of the Night, masih belum ada penjelasan yang pasti tentang dewa satu ini. Salah satu teori yang muncul dari para peneliti yaitu dewa ini merupakan bentuk lain dari Inanna atau Ishtar yang melambangkan ratu surga, dewi cinta, dewi seks, dan dewi perang. Artefak dewi Queen of the Night kemudian dipajang di Museum British dan objeknya masih ada sampai sekarang di museum tersebut.

Lowenmensch

Lowenmensch

Kebanyakan peninggalan zaman kuno dikenal sebagai seni figurarif yang menggambarkan dengan jelas keadaan peradaban manusia zaman kuno, seperti halnya pada artefak yang ditemukan satu ini. Namun, bentuknya Lowenmensch ini kemungkinan diukir dengan gading mammoth yang ada 40 ribu tahun yang lalu. Patung ini menggambarkan tubuh manusia dengan kepala singa gua Eropa yang sudah punah ribuan tahun lalu. Mustahil bagi para peneliti untuk mengetahui sosok apa yang sebenarnya menjadi panutan dibuatnya patung ini orang-orang zaman kuno.

Para peneliti berspekulasi bahwa bentuk manusia-hewa dalam budaya lain berhubungan dengan dewa yang telah melakukan perjalanan astral dari dunia manusia dan dunia roh. Lowenmensch sendiri memiliki arti Lion Man ini ditemukan jauh di dalam gua yang tidak digunakan sebagai tempat tinggal orang-orang zaman kuno, dan diduga tempat in hanya digunakan untu kacara-acara spiritual. Patung berbentuk manusia-singa Lowenmensch ditemukan oleh anggota SS pada tahun 1939 yang menjadi bagian ari penelitian para arkeolog, dengan adanya penemuan ini, peneliti menduga bentuk Lowenmensch adalah salah satu bentuk dewa sesembahan bangsa Arya. Pengerjaan untuk meneliti Lowenmensch sempat terbengkalai setelah kekalahan Nazi.

1 komentar: